Tentang materi CP 6

Memahami prinsip dasar sistem IPv4/IPv6,TCP IP,Networking Service,Sistem Seluler,Sistem Microwav, sistem VSAT IP, Sistem WLAN

1.IPv4/IPv6 


IPV4 atau singkatan dari Internet Protocol Version 4 merupakan sebuah protokol untuk penggunaan paket penggantian Link Layer Networks seperti ethernet. IPv4 menawarkan alamat yang banyaknya diperkirakan hingga 4,3 milyar karena IPv4 hanya memiliki 32 bit

IPV 6 atau singkatan dari Internet Protocol Version 6 merupakan sebuah protokol yang lebih mutahir dan fitur yang lebih bagus dibanding IPv4. Ia memiliki mkemampuan untuk memberikan angka alamat yang jumlahnya tidak terbatas karena IPv6 memiliki 128 bit. IPv6 menggantikan IPv4 dalam rangka untuk mengakomodir pertumbuhan angka dari jaringan di seluruh dunia dan membantu menyelesaikan masalah alamat IP yang kelelahan.

Salah satu perbedaan antara IPV4 dan IPV 6 adalah penampilah dari alamat IP. IPv4 mrnggunakan empat 1 byte angka decimal, yang dipisahkan dengan titik (contohnya 192.168.1.1), sedangkan IPv6 menggunakan angka hexadesimal yang dipisahkan dengan titik dua ( contoh: fe80::d4a8:6435:d2d8:d9f3b11).

Fitur Perbedaan
IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan
IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header
IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.

Header checksum
IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi
IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration
IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas Layanan
IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi

Sources:

  1. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-ipv4-dan-ipv6-lantas-apa-perbedaannya/13790/4
  2. https://inet.detik.com/cyberlife/d-1374132/apa-perbedaan-ipv4-dan-ipv6
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/IPv6

2.TCP IP

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Keunggulan TCP/IP adalah sebagai berikut:

  • Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan dikembangkan independen terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan bermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet.
  • Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya.
  • Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di seluruh network, bahkan Internet sekalipun.
  • High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas

Cara Kerja TCP/IP

  • Untuk memindahkan data antara dua komputer yang berbeda dalam suatu jaringan yang terdiri dari banyak komputer, dibutuhkan alamat tujuan dan perantara untuk memindahkan sinyal elektronik pembentuk data secara aman dan langsung.
  • Internet menggunakan protokol untuk menjamin sampainya data secara aman di tempat tujuan.
  • Saat seorang pengguna Internet mengirim sekelompok teks ke mesin lain, TCP/IP mulai bekerja. TCP membagi teks tersebut menjadi paket-paket data kecil, menambahkan beberapa informasi (dapat dianggap sebagai pengiriman barang), sehingga komputer penerima memastikan bahwa paket yang diterimanya tidak mengalami kerusakan sepanjang pengiriman. IP menambahkan label yang berisikan informasi alamat pada paket tersebut.
  • Deretan paket-paket TCP/IP berjalan menuju tujuan yang sama dengan menggunakan berbagai jalur yang berbeda. Sebuah perangkat khusus yang disebut router dipasang di titik persimpangan antar jaringan dan memutuskan jalur mana yang paling efisien yang menjadi langkah berikut dari sebuah paket. Router membantu mengatur arus lalu lintas di Internet dengan membagi beban, sehingga menghindari kelebihan beban pada suatu bagian dari sistem yang ada.
  • Saat paket-paket TCP/IP tiba di tempat tujuannya, komputer akan membuka label alamat IP lalu menggunakan daftar pengiriman yang ada pada paket TCP untuk memeriksa apakah ada kerusakan paket yang terjadi selama pengiriman, dan menyusun kembali paket-paket tsb menjadi susunan teks seperti aslinya. Saat komputer penerima menemukan paket yang rusak, komputer tsb akan meminta komputer pengirim untuk mengirim salinan baru dari paket yang rusak.
  • Sebuah perangkat khusus yang disebut gateway memungkinkan beragam tipe jaringan yang ada di horison elektronik untuk berkomunikasi dengan Internet menggunakan TCP/IP. Gateway menerjemahkan protokol asli jaringan komputer tersebut menjadi TCP/IP dan sebaliknya.
  • Bagi seorang pemakai, Internet hadir seperti jaringan global raksasa yang tidak terbatas, yang langsung merespon jika diminta. Komputer, gateway, router, dan protokol yang membuat ilusi ini bekerja.

Macam-Macam Layer pada TCP/IP

  1. Physical Layer
    • Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.
  2. Network Access Layer
    • Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.

      Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram

  3. Internet Layer
    • Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya.
  4. Transport Layer
    • Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
  5. Application Layer
    • Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
      1. TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
      2. FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
      3. SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
      4. DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
      5. RIP, Routing Information Protococl, protokol routing.
      6. OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
      7. NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
      8. HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.
3.Networking Service

Pengertian Jaringan Komputer (Network)
Jaringan komputer (Network) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat komputer tambahan serta perangkat jaringan lainnya seperti kabel, switch, HUB, router, dll. Yang dimana semua itu nantinya akan saling terhubung dengan menggunakan media tertentu dengan aturan yang sama dan bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Kemudian untuk tujuan dari jaringan komputer sebagai berikut :
  •  Pembagian sumber daya : Yaitu berbagi pemakaian printer, CPU, memori, dan harddisk.
  •  Komunikasi : Surat elektronik, instant messaging, dan chatting.
  • Akses informasi : Web browsing.
  • Membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan selalu update.
  •  Sistem penyimpanan data terpusat ataupun terdistribusi yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer akan meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Ada 3 macam jenis Jaringan/ Network yaitu :
1. Local Area Network (LAN)/ Jaringan Area Lokal
Local Area Network (LAN) adalah sebuah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil. Pada umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran dalam sebuah gedung atau sekolah, dan biasanya tidak lebih dari sekitar 1 km persegi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)/ Jaringan area Metropolitan
Metropolitan Area Network (MAN) biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar. Sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.

3. Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar
Wide Area Networks (WAN) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut. Sebagai contoh keseluruhan jaringan suatu bank yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain menggunakan sarana WAN untuk saling terhubung. Biasanya WAN cukup rumit dan sangat kompleks sekali, dan selain itu juga menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet.

Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.
Apa itu Internet? Jadi, Internet adalah salah satu contoh jaringan nyata di dunia, internet merupakan gabungan dari jaringan-jaringan kecil yang ada di dunia yang bergabung menjadi satu jaringan yang besar di dunia. Selama sobat microcyber2.com terkoneksi ke jaringan besar internet, maka sobat bisa mengambil manfaat darinya.
Beberapa aplikasi utama jaringan internet :
1. Electronic Mail, memungkinkan kita untuk saling berkirim surat dengan teman di suluruh dunia.
2. Web, dengan web akan memungkinkan pengambilan informasi yang kita perlukan yang disharing oleh orang-orang yang ada di dunia.
3. Electronic Conference, memungkinkan melakukan rapat dengan kolega yang ada dimanapun.
4. File Transfer, melakukan pengiriman file.
5. Remote Komputer, bisa menjalankan komputer dari jarak jauh.
6. Database Akses, mengakses database dari jarak jauh, dll.
Susunan Lapisan Network
Aturan dari lapisan jaringan untk tiap-tiap End System adalah untuk membentuk hubungan end to end. Bisa jadi hubungan ini berbentuk CON atau CLNS. Dalam kedua bentuk tersebut, NS_user akan berhubungan tidak peduli berapa banyak tipe jaringan yang terlibat. Untuk itu diperlukan router. Untuk mencapai tujuan interkloneksi yang demikian ini, maka sesuai model referensi OSI, lapisan network tiap-tiap ES dan IS tidak hanya terdiri dari sebuah protokol tetapi paling tidak tiga (sublayer) protokol. Masing-masing protokol ini akan membentuk aturan yang lengkap dalam sistem pelayanan antar lapisan jaringan.

Dalam terminologi ISO, masing-masing jaringan yang membangun internet yang dikenal sebagai subnet, memliki tiga protokol penting yaitu :
– Subnetwork independent convergence Protocol (SNICP)
– Subnetwork dependent convergence protocol (SNDCP)
– Subnetwork dependent access protocol (SNDAP)

4.Sistem Seluler

Mobile Network atau Jaringan Seluler adalah jaringan komunikasi yang menghubungkan antar pengguna secara nirkabel menggunakan gelombang radio. Jaringan ini didistribusikan di area daratan dengan setidaknya satu transceiver tetap yang berperan sebagai stasiun. Jaringan seluler ini memiliki kemampuan untuk menghubungkan banyak pengguna sekaligus sehingga kita dapat terhubung dengan orang di berbagai wilayah. Dalam perkembangannya, jaringan teknologi telah melewati beberapa kali pengembangan teknologi yang cukup signifikan dampaknya. Pengembangan teknologi ini bisa dari sisi kecepatan, jangkauan, dan berbagai hal yang semakin canggih. Anda mungkin sempat melihat bahkan memiliki perangkat yang mengadopsi teknologi 1G yang kini sudah terkesan sangat jadul. Namun kini, kita telah sampai di generasi teknologi 5G yang sudah dapat kita gunakan di smartphone masing-masing. Lalu, seperti apa sih perkembangannya mulai dari generasi jaringan pertama (1G) hingga kini telah sampai pada generasi kelima (5G)? Mari kita simak penjelasannya! 

1. Jaringan Seluler 1G: AMPS (Generasi Pertama) Teknologi jaringan 1G pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1979 oleh Nippon Telegraph dan Telephone. Jaringan 1G saat itu hanyalah sebuah gelombang analog radio sederhana, artinya jangkauan dari jaringan 1G ini sangat sempit dan masih belum bisa digunakan dalam skala luas seperti sekarang. Generasi 1G memanfaatkan teknologi FDMA (Frequency Division Multiple Access). FDMA bisa membagi-bagi range frekuensi sehingga pengguna bisa berbicara dengan yang lain di frekuensi tersendiri, dan tidak bercampur dengan frekuensi lainnya. Teknologi koneksi 1G kemudian disebut sebagai NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang hanya mendukung komunikasi suara dengan kecepatan hingga 14,4 Kbps. Tentu saja kecepatan ini sangat lambat dibandingkan dengan generasi selanjutnya. Jangkauannya juga sempit mengingat 1G hanya memanfaatkan gelombang analog. 

2. Jaringan Seluler 2G: GSM & CDMA (Generasi Kedua) Teknologi jaringan 2G diperkenalkan pada tahun 1991 di Finlandia yang ditandai dengan mulai digunakannya gelombang digital. Perubahannya pun cukup signifikan karena jangkauan yang lebih luas dibandingkan generasi sebelumnya. Teknologi 2G ini disebut sebagai GSM (Global System for Mobiles) dan CDMA (Code Division Multiple Access) yang telah mendukung pengiriman teks (SMS) dan suara sekaligus. Fokus utama dari teknologi jaringan 2G ini adalah menyediakan layanan suara dan memanfaatkan circuit switching. Di era 2G ini, masyarakat Indonesia bisa menikmati jaringan seluler secara bebas. Mungkin saja Anda juga sudah pernah merasakan era Nokia 3310 yang hanya memiliki layar monokrom kala itu. 

3. Jaringan Seluler 2.5G: GPRS Jaringan 2.5G merupakan teknologi jaringan berbasis GPRS (General Packet Rasio Service) yang berada di antara teknologi nirkabel generasi ke-2 (2G) dan ke-3 (3G). Perbedaan utama antara 2G dan 2.5G terletak pada implementasi packet switching dalam jaringan komputer. Jaringan 2.5G ini menawarkan layanan berorientasikan data dengan kecepatan rata-rata 28 Kbps (Hingga kecepatan teoritis maksimum 384 Kbps) Teknologi jaringan 2.5G ini memungkinkan untuk mengirim dan menerima foto & video melalui layanan pesan multimedia (MMS). Layanan yang tidak kalah penting dari 2.5G ini adalah penjelajahan web melalui WAP, yaitu versi situs web sederhana yang menyesuaikan tampilan ponsel saat itu. 

4. Jaringan Seluler 2.75G: EDGE Teknologi jaringan 2.75G merupakan peningkatan jaringan versi lanjut dari 2G dan 2.5G yang dikenal dengan EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution). 2.75G memungkinkan untuk mentrasfer data dalam bentuk small package dengan kecepatan 48 Kbps (Hingga 384 Kbps). Baca juga: Bisnis di Era Digital dan Aspek Penting yang Perlu Diperhatikan 

5. Jaringan Seluler 3G: WCDMA (Generasi Ketiga) Teknologi jaringan 3G pertama kali ditemukan pada tahun 1998 dan diperkenalkan tahun 2001 di Jepang dengan berbagai peningkatan untuk memberikan kualitas jaringan internet yang lebih baik. Jika kita perhatikan, perkembangan teknologi 3G pertama kali muncul pada sebuah perangkat seluler, di mana satu perubahan yang cukup signifikan adalah adanya dukungan mobile internet dan roaming (Akses di luar jangkauan) yang memudahkan pengguna dalam mengakses berbagai informasi. Teknologi 3G awalnya dikenal sebagai WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) yang mendukung kecepatan internet hingga 2 Mbps atau hampir 10x lebih cepat dari teknologi 2G. Di era 3G, kita juga sudah bisa menikmati layanan serba online seperti live streaming, video streaming, game online, dan juga teleconference. Teknologi 3G kemudian ditingkatkan lagi menjadi teknologi 3.5G HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mendukung kualitas jaringan dan kecepatan yang lebih baik. 

6. Jaringan Seluler 3.5G: HSDPA Jaringan 3.5G HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) merupakan peningkatan teknologi khususnya pada sisi kecepatan transfer data melebihi 3G. Teknologi jaringan ini mampu melayani komunikasi via multimedia di internet menggunakan data video seperti video call ataupun video sharing dengan kecepatan downlink hingga 14 Mbps. Perbandingannya, 10x kecepatan data puncak dan 6x kapasitas sistem dari sistem jaringan 3G sebelumnya. Jaringan 3.5G HSDPA disebut juga sebagai super 3G yang di dalamnya juga mencakup teknologi HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access) dan HSPA+ (High-Speed Packet Access Plus). 

7. Jaringan Seluler 3.95G / 4G LTE Teknologi jaringan LTE merupakan standar jaringan lanjutan dari generasi sebelumnya yang menyediakan mobile broadband yang tidak hanya cepat. namun juga efisien. Jaringan LTE ini disebut juga 3.95G, dan lebih populer dipasarkan dengan nama 4G LTE. LTE pertama kali ditemukan oleh NTT Docomo pada tahun 2004 di Jepang, dan mulai dikomersialkan pada tahun 2005 dengan mengikuti standar GSM dan UMTS. LTE ini menyederhanakan teknologi jaringan nirkabel dengan menggunakan antarmuka radio, dan melakukan peningkatan jaringan inti sehingga berdampak pada kecepatan dan kapasitas jaringan yang signifikan. Baca juga: Berbagai Kemudahan Bisnis di Era Digital, Mulai Dari Funnel Marketing Hingga Integrasi 

8. Jaringan Seluler 4G (Generasi Keempat) Teknologi jaringan kemudian berkembang lebih pesat ditandai dengan hadirnya generasi jaringan ke-4 yaitu 4G. Teknologi jaringan 4G pertama kali ditemukan pada tahun 2008 dan dikomersilkan di Stockholm, Swedia, Oslo, dan Norwegia pada tahun 2009. Dari sisi kecepatan, 4G memiliki kecepatan 500x lebih cepat dibandingkan teknologi 3G pendahulunya. Sedangkan dari sisi fungsionalitas, 4G tidak hanya terbatas pada telepon seluler saja, namun juga bisa digunakan di berbagai macam perangkat yang menggunakan gelombang digital. Teknologi 4G juga membawa sensasi menerima panggilan di atas frekuensi VoLTE (Voice over LTE). Ini membuat kualitas telepon menjadi jauh lebih baik dibanding sebelumnya karena memanfaatkan frekuensi dengan teknologi terbaru. Dengan kecepatan yang tinggi ini, koneksi 4G bisa digunakan untuk berbagai kepentingan seperti perangkat IoT (Internet of Things) yang sekarang sudah mulai banyak digunakan dan dioperasikan melalui jaringan internet. 

9. Jaringan Seluler 5G (Generasi Kelima) Dikembangkan pertama kali di Korea Selatan pada tahun 2019, kini teknologi 5G ternyata sudah bisa digunakan di Indonesia dengan Telkomsel dan XL Axiata sebagai pelopornya. Konektivitas yang cepat serta lebih responsif menjadikan teknologi ini akan sangat berguna dalam meningkatkan performa teknologi sebelumnya. 5G saat ini sudah dapat dinikmati di beberapa perangkat dan wilayah di Indonesia. Tentunya hal ini akan sangat berpotensi merubah lanskap jaringan mobile internet yang sudah ada dan akan mempengaruhi perkembangan teknologi lain. 

Perbedaan Jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, 5G Untuk merangkuman penjelasan di atas, berikut tabel perbedaan jaringan 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G yang dapat Anda simak. Rangkuman ini dikutip dari Wikipedia, Binus, dan beberapa sumber lainnya. Jaringan Seluler Teknologi Bandwidth 1G Original Analog Cellular for Voice: AMPS atau IS-136, NMT, HICAP, TACS, C 450, C-Netz, Mobite, DataTAC 2–14,4 Kbps 2G Digital Narrowband Circuit Data: TDMA, PDC, iDEN, DECT, PHPS, CDMAone, GSM 14,4–64 Kbps 3G 3G – Digital Broadband Packet Data  3.5G – HSPA and HSDPA WCDMA, CDMA2000, TD-SCDMA, UWC-138, DECT+ >2 Mbps 4G Digital Broadband Packet Data All IP: EDGE atau E-GPRS, W-CDMA atau UMTS, CDMA2000-1X EV/DV dan CDMA2000-1X EV-DO atau IS-856, TD-CDMA atau UMTS-TDD, GAN atau UMA, HSPA, HSDPA, HSUPA, HSPA+, FOMA, HSOPA, TD-SCDMA 2 Mbps – 1 Gbps 5G Radio Waves Reconstruction: MIMO, Radio Interface >1 Gbps Tabel Perbedaan Jaringan Seluler Perkembangan Jaringan Seluler & Internet di Indonesia Sebagaimana yang kita tahu, internet pertama kali digunakan oleh Amerika Serikat pada tahun 1969, di mana peran teknologi jaringan tidak terlepas dari hal tersebut. Dikutip dari Telkomsel, layanan komunikasi via seluler menggunakan jaringan 1G berteknologi NMT (Nordic Mobile Telephone) pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984, hasil kerja sama antara PT. Telkom dengan PT. Rajasa Hazanah Perkasa. Dilanjutkan pada tahun 1993, muncul sebuah proyek percontohan oleh Telkomsel untuk mengembangkan teknologi 2G. Lalu pada tahun 1994, PT. Satelit Palapa Indonesia resmi menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM, diikuti Telkomsel pada tahun 1995, dan PT. Excelcomindo Pratama pada tahun 1996. Teknologi jaringan 3G di Indonesia lahir pada tahun 2005 berkat uji coba teknologi berbasis W-CDMA yang dilakukan oleh Telkomsel. Kemudian pada tahun 2006, Telkomsel resmi menjadi yang pertama mengkomersilkan jaringan 3G. Sampai di masa sekarang, di mana kita telah merasakan teknologi jaringan 4G dan juga 5G. Jaringan 4G pertama kali diuji coba tahun 2013 di Pulau Bali, dan mulai dikomersilkan pada akhir tahun 2014 di seluruh Indonesia dengan Telkomsel sebagai pelopor utamanya Saat ini, kita pun sudah bisa mengakses internet dengan menggunakan jaringan 5G. Teknologi jaringan 5G pertama kali diuji coba pada momentum Asian Games tahun 2018 dengan nama “Telkomsel 5G Experience Center.” Hingga kini, teknologi jaringan 5G terus dikembangkan agar dapat diakses di berbagai bidang oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

5.Sistem Microwave

Microwave Link merupakan sistem komunikasi yang menggunakan gelombang radio dalam berkomunikasi. Rentang frekekuensi gelombang mikro digunakan untuk mengirimkan informasi antara dua lokasi. Microwave Link banyak digunakan di dalam industri. Seperti dalam penyiaran menggunakan tautan gelombang mikro untuk mengirim informasi atau program dari studio ke lokasi pemancar yang bisa jadi jarak nya ber mil - mil.

Selain itu dengan teknologi ini penyedia layanan internet nirkabel menggunakan tautan gelombang mikro untuk menyediakan akses internet dengan kecepatan tinggi tanpa menggunakan koneksi kabel. Perusahaan telepon juga menggunakan untuk mentransmisikan panggilan antara pusat switching melalui tautan gelombang mikro.

Antena Microwave - memiliki fungsi untuk menerima serta memancarkan gelombang micro / radio dari BTS ke Base Station Controller (BSC), atau juga dari Base Transceiver Station (BTS) ke Base Transceiver Station (BTS).

Microwave System - dalam microwave system ini dibagi menjadi dua bagian yaitu indoor unit dan outdoor unit. Indoor unit berada di dalam shelter dan Outdoor unit itu berada dan melekat pada antena Microwave.

Tautan gelombang mikro sangat mudah beradaptasi karena tautan tersebut adalah broadband. Broadband merupakan jangkauan frekuensi yang begitu luas yang digunakan untuk mengirim data atau menerima data, selain itu merupakan koneksi internet transimisi data yang berkecepatan tinggi.

Jadi kenapa gelombang mikro begitu mudah beradaptasi dikarenakan mereka dapat memindahkan sejumlah besar informasi dengan kecepatan tinggi. Selain itu gelombang mikro dapat menembus hujan, kabut dan salju, hati , diperkirakan cuaca buruk tidak mengganggu transimisi.

Microwave Link satu arah mencangkup empat elemen utama yaitu : pemancar, penerima, saluran transmisi, dan antena. Komponen ini berada disetiap sistem komunikasi radio, termasuk telepon seluler, radio dua arah, jaringan nirkabel dan penyiaran komersial.

2. Komponen Microwave Link

Di dalam Microwave Link terdapat beberapa komponen, berikut ini adalah komponen utama dari Microwave Link :

  • Indoor Unit (IDU)
    • berfungsi sebagai modulator-demodulator signal. Selain itu juga berfungsi sebagai forward error correction (FEC). Indoor unit biasanya di letakan dalam gedung.
  • Outdoot Unit (ODU)
    • berfungsi untuk melakukan konversi signal digital termodulasi yang mempunyai frekuensi dari rendah ke frekuensi tinggi. Daya Outdoor Unit dicatu dari Indoor unit melalui kabel koaksial. 
  • Antena
    • antena berguna untuk mentransfer energi elektromagnetik dari ruang bebas ke saluran transimisi dan sebaliknya.
  • Waveguide
    • berguna untuk meminimalisir redaman (loss) yaitu salah satu kunci dari link microwave.
  • Menara
    • Digunakan untuk menompang Microwave Antena, perhitungan dalam jumlah antena dan beban total harus benar agar tidak melampaui kapasitas beban maksimum dari menara.

3. Saluran Pada Microwave Link

Berikut ini beberapa saluran pada Microwave Link, saluran microwave dapat di bagi menjadi 3 kategori yaitu :

  • Long Haul
    • Long Haul memiliki frekuensi kerja 2-10GHz, dan pada kondisi iklim dan frekuensi yang normal dapat menempuh hingga rentang 45km - 80km. Frekuensi yang dipergunakan yaitu 2, 7, dan 10 GHz.
  • Medium Haul
    • Medium Haul memiliki frekuensi kerja 11-20GHz, panjang hop antara 40km dan 20km. Frekuensi yang digunakan adalah 13, 15, dan 18 GHz.
  • Short Haul
    • Short Haul menjangkau jarak paling pendek, dan bekerja pada jangkauan frekuensi tinggi (23-58 GHz). Frekuensi yang digunakan adalah 23, 26, 27, 38, 55 dan 58 GHz.

4. Definisi dan Singkatan Jaringan Microwave Link

- Backbone telekomunikasi adalah komunikasi radio terestrial yang dipakai untuk kapasitas besar (SDH STM-1).
- Transmision Link adalah komunikasi radio terestrial yang dipakai untuk kapasitas kecil dan menengah.
- Microwave Link adalah sistem komunikasi radio titik ke titik (point to point) melalui gelombang mikro yang antara lain digunakan pada sistem backbone telekomunikasi, dan transmision link, serta mempunyai fungsi untuk mentransmisikan informasi dari satu stasiun/titik ke stasiun/titik lain (point to point).
- Studio Transmitter Link adalah komunikasi dari titik ke titik (point to point) yang menghubungkan stasiun penyiaran (studio) dari suatu lembaga penyiaran ke sarana pemancar dan/atau sarana transmisi (transmitter) untuk menyalurkan siaran.
- Spurious Emission adalah emisi gelombang radio di luar bandwidth yang ditentukan.
- Antena merupakan sub perangkat radio yang berfungsi untuk memancarkan atau menerima suatu sinyal frekuensi radio.

- ATM : Asynchronous Transfer Mode
- BER : Bit Error Rate
- CBR : Constant Bit Rate
- CS : Channel Separation
- dB : Decibel
- dBm : Decibel mili
- EWS : Engineering Work Station
- GE : Gigabit Ethernet
- GUI : Graphical User Interface
- HDB3 : High Density Bipolar 3
- IDU : Indoor Unit
- IP   : Internet Protocol
- ODU : Outdoor Unit  
- PDH : Plesiochronous Digital Hierarchy
- PSK : Phase-Shift Keying
- QAM : Quadrature amplitude modulation
- QPSK : Quadrature Phase-Shift Keying
- RIC : Radio Interface Capacities
- RSL : Receive Input Signal Level
- SDH : Synchronous Digital Hierarchy
- STM : Synchronous Transport Module
- TDM : Time-Division Multiplexing
- UBR : Unspecified Bit Rate
- VBR-rt : Variable Bit Rate – real time

6.Sistem VSAT IP

VSAT IP adalah layanan komunikasi dengan media transmisi satelit dimana paket data yang dikirim dalam bentuk IP. Modem bisa terhubung langsung dengan perangkat komputer user tanpa harus menggunakan router karena paket data yang dikirim dalam bentuk IP.
VSAT IP menggunakan topology star dengan satu hub dan sejumlah remote. Hub berfungsi untuk mengontrol semua remote terminal. Hub berkomunikasi dengan remote menggunakan kanal TDM ( Time Divison Multiplex ) disebut OUTROUTE sedangkan transmit remote ke hub menggunakan kanal TDMA ( Time Divison Multiple Acces ) disebut INROUTE.

B.     Komponen VSAT IP
1.      Stasiun HUB
Stasiun HUB berfungsi untuk mengontrol semua network di sisi stasiun hub maupun di remote. Sinyal outroute dari hub menuju remote sedangkan sinyal inroute dari arah remote menuju hub.  Stasiun hub mempunyai satu outroute dan beberapa inroute dengan besarnya bandwidth tidak sama atau asymatryc. Penentuan besarnya outroute dan jumlah inroute tergantung dari kebutuhan pelanggan.
Stasiun hub terdiri dari beberapa bagian;
1.1  Antena
Antena berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diterima dari arah satelit dan memperkuat sinyal yang akan di pancarkan ke arah satelit. Semakin besar antena yang digunakan semakin baik, karena akan mengoptimalkan sinyal yang diterima dari remote sehingga power transmit yang dibutuhkan dari remote lebih kecil.
1.2  LNA ( Low Noise Amplifier )
LNA terpasang pada bagian receive berfungsi untuk memperkuat sinyal yang masih lemah dari satelit.
1.3  Up Converter
Up Converter terpasang pada bagian transmit berfungsi untuk merubah frekuensi IF menjadi frekuensi RF dan memperkuat sinyal yang akan dipancarkan ke hpa/sspa
1.4 Down Converter
Down Converter terpasang pada bagian receive berfungsi untuk merubah frekuensi RF menjadi frekuensi IF dan memperkuat sinyal yang diterima dari LNA
1.5  HPA ( High Power Amplifier )
HPA terpasang pada bagian transmit berfungsi untuk memperkuat sinyal yang akan dipancarkan ke arah satelit
1.6  Modem ( Modulasi Demodulasi )
Modem berfungsi menumpangkan sinyal digital binary ke bit sinyal carier IF dalam bentuk perubahan phasa sinyal carier IF pada bagian transmit dan menumpahkan bit sinyal digital binary dari carier IF pada bagian receive.
1.7  NOC ( Network Operational Controller )
NOC merupakan interface antara enterprice network dengan stasiun remote dan berfungsi mengontrol semua network disisi hub dan remote. NOC juga memonitor kondisi dari semua remote
2.      Stasiun Remote
Stasiun remote merupakan jaringan vsat yang berfungsi sebagai jaringan LAN pada sisi pelanggan. Modem mempunyai interface ethernet yang dapat langsung dihubungkan dengan jaringan pelanggan tanpa menggunakan router.
Perangkat stasiun remote sebagai berikut;
2.1   Antena
Antena berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diterima dari satelit dan memperkuat sinyal yang akan di pancarkan ke arah satelit. Sinyal yang berasal dari BUC dipancarkan oleh feedhorn yang ditempatkan di titik fokus dari sebuah reflektor, untuk kemudian dipantulkan ke arah satelit oleh reflektor. Demikian pula sinyal yang diterima dari satelit dikumpulkan oleh feedhorn untuk kemudian disalurkan ke LNB. Stasiun remote menggunakan antena 1.8 Meter jenis off-set
2.2   Feedhorn
Feedhorn berfungsi untuk memfokuskan sinyal kearah reflektor sebelum dipancarkan kearah satelit , mengumpulkan sinyal yang diterima dari satelit kemudian disalurkan kearah LNB dan sebagai pemisah bagian transmit dan receive
2.3  LNB
LNB terpasang pada bagian receive ( sat in ) berfungsi untuk memperkuat sinyal frekuensi RF C-band yang diterima dari arah satelit dan merubah frekuensi RF C-Band menjadi frekuensi L-band ke arah modem. Catuan power LNB berasal dari modem sekitar 13Vdc
2.4  BUC
BUC terpasang pada bagian transmit ( Sat Out ) berfungsi untuk merubah frekuensi RF L-band menjafi frekuensi RF C-band dan memperkuat sinyal yang akan dipancarkan kearah satelit. Catuan power BUC berasal dari modem sekitar 18-21Vdc
2.5  Modem
Modem berfungsi untuk mengubah sinyal RF menjadi data. Pada sistem VSAT IP data yang dikeluarkan bukan lagi raw-data tetapi sudah dalam bentuk paket data IP. Demikian pula sebaliknya, packet data IP yang datang diubah oleh modem ke dalam bentuk sinyal RF. Modem juga berfungsi sebagai router karena dapat terhubung langsung dengan jaraingan pelanggan
2.6  Kabel Coaxial
Kabel coaxial berfungsi untuk menyalurkan sinyal RF dalam frekuensi Lband, baik dari arah modem ke BUC, maupun dari arah LNB ke modem. Jenis kabel coaxial yang digunakan kabel RG-6 dan Kabel RG-8  dengan panjang kabel maksimal 30 meter.
2.7  Multiplexer
Multiplexer berfungsi untuk menggabungkan dan memisahkan sinyal tx dan rx, digunakan untuk modem jenis DW2000
2.8  Kabel Grounding
Kabel grounding berfungsi untuk menghubungkan semua grounding perangkat dengan grounding. Grounding berfungsi sebagai tempat pembuangan lonjakan tegangan. Semakin kecil nilai grounding semakin bagus.

C.     Aplikasi yang sesuai dengan VSAT IP, sebagai berikut;
1.      Aplikasi Intranet, webserver
2.      Aplikasi dengan trafik data yang kecil seperti ATM ( Automated Teller Machine ), Reservasi ticket
3.      Aplikasi internet seperti E-mail, Web surfing, Instan Messenger
4.      Aplikasi VOIP ( Voice Over Internet Protocol )

D.    Aplikasi Jaringan VSAT
JaringanVSAT 1 arah :
        Pemancar luasan berita dan harga saham
        Pelatihan/ pendidikan jarakjauh
        Penyebaran analisis keuangan
        Pengenalan produk baru untuk daerah tersebar dan sulit dijangkau
        Update data pemasaran/pendistribusian: barang, hargadll
        Penyebaran musik atau video untuk jaringan pertokoan atau fasilitas umum
        Periklanan jarak jauh atau iklan elektronik di jaringan pertokoan
JaringanVSAT 2 arah :
        Transaksi interaksi komputer
        Video conference
        Enkuiri basis data
        Transaksi bank, ATM
        Sistem pemesanan (tiket, hotel dll)
        Kendali dan Telemetri proses sistem terdistribusi jarak jauh
        Komunikasi suara
        Layanan darurat
        Electronic Funds Transfer (Visa,Master) ditempat penjualan
        Internet
        Transfer data medis
        Kendali stok dan pemantauan penjualan
        SatelitNews Gathering (Pelaporan langsung dari tempat kejadian)
Aplikasi Jaringan VSAT untuk Militer :
4  Untuk aplikasi militer berdasarkan aliran informasi maka konfigurasi star sangat cocok,
4  Sangat fleksibel untuk diterapkan karena cocok untuk sarana komunikasi yang harus cepat pada medan/daerah yang sulit dijangkau,
4  Alokasi frekuensi pada X-Band pada uplink : 7,9 –8,4 Ghz dan downlink : 7,25 –7,75 Ghz,
4  Terdapat VSAT-ransel buatan DRA Inggris : Milpico
        D = 45 cm, bobot= 17 kg, waktu instalasi= 90 s
        Modulasi: spread spectrum (spektral tersebar) →anti jam
        Pengkodean suara: vocoder 2,4 kbps -  StasiunHub : D = 11 

7.Sistem WLAN

Pengertian WLAN (Wireless LAN) dapat didefinisikan sebagai salah satu jaringan bertipe nirkabel (Wireless Local Area Network). Batas jangkauan dari penggunaan dari wireless hanya terbatas di sebuah area yang kecil.

Biasanya, jaringan Wireless LAN atau WLAN dapat ditemukan di beberapa fasilitas publik seperti sekolah, pelabuhan, hotel, kampus, tempat wisata, dan lain-lain.


Jaringan nirkabel seperti WLAN memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik ini memancarkan gelombang pada radius tertentu yang apabila dilukiskan akan membentuk sebuah bola.

Sehingga, perangkat yang berada dalam batas area tersebut dapat menggunakannya dengan bebas dan tidak terpaku pada satu tempat.

Biaya yang diperlukan untuk instalasi perangkat WLAN jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan menggunakan kabel.

Meski begitu, penggunaan jaringan nirkabel lebih rentan terhadap gangguan dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Sehingga, kecepatan bandwidth menjadi lebih tidak stabil.

Meskipun jaringan nirkabel dengan menggunakan wireless semakin marak, namun untuk terhubung dengan kecepatan tinggi tetap membutuhkan kabel.

Kabel digunakan dalam membangun sistem jaringan sebesar WAN (Wide Area Network) atau GAN (Global Area Network). Sistem jaringan sebesar itu dibuat dengan menghubungkannya dengan kabel serat optik.

Beberapa penjelasan dari WLAN (Wireless LAN) ini akan membantu Anda memahami berbagai penjelasan berikutnya yang ada tertera dalam artikel ini.

Komponen WLAN

Apabila Anda ingin menginstal WLAN terdapat beberapa komponen yang harus disiapkan. Beberapa komponen untuk memasang WLAN tidak memerlukan harga yang mahal.

Akan tetapi, harga yang di bayarkan akan berbanding lurus dengan kualitas dari perangkat tersebut.

Berikut ini beberapa komponen yang diperlukan untuk instalasi jaringan WLAN ( Wireless LAN).

  1. Perangkat smartphone atau PC,
  2. Access point,
  3. WLAN interface,
  4. Antena.

Perangkat seperti smartphone  dan PC digunakan sebagai alat untuk mengakses internet dengan cara menghubungkannya dengan signal Wireless.

Untuk menggunakan jaringan internet yang dipancarkan melalui WLAN sering kali Anda harus memasukkan sebuah kata sandi.

Kata sandi tersebut dipasang dengan tujuan agar signal Wireless tidak di gunakan oleh sembarangan orang.

Acces point berfungsi untuk mengubah signal analog (seperti signal radio) menjadi signal digital yang dipancarkan melalui sebuah pemancar.

Kemudian, signal tersebut disebarkan dengan menggunakan antena. Penggunaan antena juga akan memengaruhi radius yang dapat dijangkau oleh signal.

Terakhir adalah WLAN interface yang berfungsi untuk menangkap signal yang di pasang pada smartphone.


Teknologi WLAN

Terdapat dua macam operasi dasar pada IEEE 802.1, yaitu mode ad hoc dan infrastructure. Dalam mode ad hoc, file data di transmisikan langsung oleh unit seluler secara peer-to-peer.

Sedangkan dalam mode infrastructure, komunikasi yang dilakukan oleh unit seluler dilakukan melalui access point yang berfungsi sebagai jembatan ke jaringan lain.

Jaringan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan Wireless LAN cenderung lebih bebas dan fleksibel. Sehingga, terdapat kemungkinan bahwa koneksi yang dibuat akan digunakan orang lain pula.

Oleh karena itu, terdapat beberapa mekanisme enkripsi untuk mencegah masuknya penyusup. Terdapat dua jenis enkripsi yaitu Wired Equivalent Privacy dan  WI-FI Protectet Access (WPA).

Semua komponen atau perangkat yang saling terhubung dengan menggunakan jaringan nirkabel (WLAN) disebut sebagai stasiun (STA).

Semua stasiun yang ada dan saling terhubung saling dilengkapi dengan WNIC (Wireless Network Interface Controllers).

WNIC atau Wireless Network Interface Controllers merupakan pengontrol jaringan yang berbasis wireless radio.

Wireless station dibagi menjadi dua bagian yaitu klien dan wireless access point. Stasiun pangkalan untuk jaringan nirkabel berupa access point biasanya berbentuk wireless router.

Wireless router akan mengirimkan gelombang radio yang akhirnya ditangkap oleh klien. Klien yang dimaksud dalam tahap ini adalah perangkat seperti smartphone dan PC.

Kelebihan Jaringan Wireless LAN

1. Mobilitas Tinggi

Pengguna dapat menggunakan wireless LAN untuk memobilisasi kegiatan yang mereka lakukan.

Pada zaman sekarang, penggunaan koneksi internet semakin pesat sehingga penggunaan WLAN menjadi semakin penting.

Hal tersebut didukung oleh pemasangan perangkat WLAN yang tidak membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat ditemukan di manapun.

2. Instalasi Mudah dan Murah

Jaringan WLAN dapat digunakan menjadi salah satu alternatif untuk menghubungkan perangkat smartphone dan PC.

Instalasi perangkat yang dibutuhkan untuk menggunakan WLAN dapat di lakukan dengan mudah dan dalam waktu yang singkat.

Dana yang diperlukan untuk memasang instalasi ini juga tidak membutuhkan biaya yang mahal.

3. Fleksibel

Fleksibel yang dimaksud disini adalah pengguna tidak perlu berdiam di suatu tempat untuk terhubung dengan jaringan WLAN.

Pengguna dapat berpindah pindah tempat meskipun dalam radius tertentu. Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Di mana Anda harus berdiam di suatu tempat untuk dapat selalu terhubung.

Kekurangan Jaringan Wireless LAN

1. Kerahasian Data Kurang Terjamin

Kerahasian data yang digunakan sangat kurang dalam penjaminannya. Meskipun terdapat sistem enkripsi data, namun tetap saja enkripsi tersebut masih bisa dijebol.

Selain itu, data komunikasi berupa teks dan percakapan juga bisa disadap dengan menggunakan alat khusus.

2. Signal Sering Terganggu

Salah satu masalah yang timbul apabila menggunakan sistem WLAN adalah signal. Signal sangat sering terganggu oleh cuaca, dinding, angin, dan berbagai jenis lainnya.

Karena signal yang digunakan menggunakan prinsip gelombang elektromagnetik, signal tersebut sulit melewati pembatas yang terbuat dari logam.

Aplikasi Jaringan Wireless Local Area Network

Aplikasi dari sistem jaringan WLAN atau Wireless Local Area Network sangat luas. WLAN dikenal secara luas untuk menghubungkan perangkat smartphone atau PC dengan koneksi internet.

Penggunaannya untuk jaringan internet sangat menguntungkan karena sifatnya yang fleksibel. Pengguna dapat menggunakan internet meski tidak berdiam dalam satu tempat.

WLAN juga dapat digunakan dalam ranah penerbangan. Jalinan informasi yang di lakukan oleh pesawat terbang dengan bandara hanya dapat menggunakan jaringan nirkabel. Karena, tidak memungkinkan untuk memasang kabel sebagai penghubung proses komunikasi.

Wireless Local Area Network atau sering disebut sebagai WLAN, merupakan jaringan nirkabel. Artinya adalah untuk menghubungkan beberapa perangkat untuk berkomunikasi tidak membutuhkan kabel.

Implementasi dari WLAN juga sangat luas mulai dari bandara, pelabuhan, kampus, dan lainnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perangkat komputer Dan Perangkat jaringan

Tutorial Membuat Topologi Di Cisco Packet Tracer

K3LH